Jika bertemu berang-berang, lakukan ini!

21 03 2013

Seri 3: Terlihat bangkainya (dalam keadaan mati)

Ketika sedang berjalan-jalan, naik sepeda motor ataupun mobil, bila tampak tergeletak bangkai seekor hewan, dan ternyata hewan tersebut bernama berang-berang (untuk hewan lain pun bisa berlaku), maka lakukan ini :

  • jangan sentuh dulu!!! (berlagaklah seperti detektif yang menemukan barang bukti atau petunjuk dalam pemecahan suatu kasus)
  • Amati, lakukan identifikasi semampunya
  • Perhatikan kondisi sekeliling
  • Analisa dari mana dan mau kemanakah siLS mati hewan ini
  • Perhatikan jalur yang dilewatinya, biasanya berang-berang menyeberangi jalan bertujuan untuk pergi dari suatu sungai menuju anak sungai atau saluran air kecil lainnya
  • lalu lakukan pemotretan:
  • posisi tergeletak alaminya
  • posisi tergeletak dengan sudut pengambilan yang memperlihatkan situasi di sekelilling
  • foto kondisi sekeliling, yang menampilkan sungai, jalur, vegetasi dan lainnya
  • foto bagian-bagian tubuhnya (telah dijelaskan sebelumnya pada seri 2)
  • Jika memungkinkan, spesimen tersebut akan diterima dengan senang hati oleh Museum Zoologi Universitas Andalas, bawa ke kampus. Apalagi jika ternyata berang-berang tersebut bernama Lutra sumatrana, maka SELAMAT anda telah menemukan harta karun!!!, HARUS dikoleksi!!!.
  • Jika tidak memungkinkan akses ke kampus, maka, ada dua pilihan. Pilihan pertama; anda bisa mengkoleksinya sendiri dengan mengawetkannya dengan alkohol atau formalin (butuh sangat banyak agar terendam semuanya) dan jangan lupa suntikan formalin ke dalam rongga perut dan saluran pencernaannya. Pilihan kedua; jadikan spesimen kulit dan spesimen tulang.
  • Spesimen kulit dibuat dengan cara: robek sedikit pada bagian perutnya, dari robekan ini lepaskan kaki dari badan dengan memotong pangkal paha. Setelah pahanya lepas, tarik dan keluarkan panggul beserta ekornya dari robekan tersebut, setelah itu lepaskan kulit dari badan seperti proses membuka baju. Nah, spesimen kulit telah dapat. Jika mau, anda bisa membuat boneka “offset” seperti halnya hewan-hewan yang dipajang di jurusan biologi, dengan cara mengganti tulang dengan kayu atau kawat, serta daging diganti dengan kapas (pada praktikum taksonomi hewan vertebrata akan diajarkan cara pembuatan spesimen kulit ini).

Spesimen tulang dibuat dengan cara: bungkus dengan plastik atau karung, lalu kuburkan ditempat yang aman dan bisa digali kembali. Setelah 2 bulan, gali kembali dan dapatkan tulangnya, dan jika berminat, silahkan susun kembali seperti halnya bermain “puzzle”.

O ya, jangan lupa mencatat tanggal dan lokasi dimana hewan tersebut ditemukan, kalau perlu tentukan titik koordinatnya dengan menggunakan GPS (Global Positioning System).

Hubungi Museum Zoologi Universitas Andalas, untuk informasi lebih lengkapnya
Kontak Museum Zoologi Universitas Andalas:
Dr. Wilson Novarino, M. Si (081363400609)
M. Nazri Janra, M. Si (081374324873)


Aksi

Information

Tinggalkan komentar