Berang-berang bukanlah “si pembuat bendungan”

19 02 2013

Mungkin banyak dari kita sangat mengenal berang-berang sebagai “si Pembuat Bendungan”. Informasi ini didapatkan dari berbagai sumber, baik cerita, film kartun, film dokumenter, film dan artikel Harun Yahya dan dari sumber lainnya. Informasi ini menyesatkan, karena berang-berang tidak memiliki kebiasaan membuat bendungan. Hewan cerdik yang mampu membuat bendungan dari tumpukan batang kayu tersebut adalah “beaver”. Apa bahasa Indonesianya? “Ya, tidak ada!”. Karena beaver ini hanya terdapat di Amerika bagian Utara. Sedangkan yang disebut berang-berang dalam bahasa Inggrisnya adalah “otter”. Inilah yang ada di Indonesia. Berikut akan dijelaskan sedikit tentang berang-berang (otter) yang sebenarnya. Baca entri selengkapnya »





ZoZo Most Wanted: Cochoa beccarii Salvadori, 1879

6 06 2010

Saya berani mengajukan spesies ini sebagai spesies Most Wanted, karena setelah lama searching di Internet, tidak begitu banyak entry tentang jenis ini. Juga ketika saya memasukkannya ke dalam salah satu spesies target dalam projek “Ekologi dan Biodiversitas Avifauna Pegunungan di Sumatera Barat”, kami sering kecele, karena dari sekian jala kabut yang dibentangkan, sekian lama binocular kami pelototi, jenis ini tidak kunjung terlihat… Baca entri selengkapnya »





Fish Zone: The Puffers

6 06 2010

Ikan buntal–(Puffers), nama buntal berasal dari mekanisme pertahanan dirinya sendiri yang mampu mengembangkan badan hingga tampak lebih besar tiga kali lipat ukuran normal. Jika merasa terancam, ikan buntal menelan air atau udara dan membuat badannya membesar seperti balon. Secara taksonomi si buntal ini berasal dari famili Tetraodontidae, sesuai dengan namanya buntal mempunyai empat (Tetra-) buah gigi (odont-) tajam disertai dengan bibir yang tebal. Ciri lainnya, ikan ini tidak mempunyai tutup insang (operculum), tidak mempunyai sisiik, hanya saja tubuhnya ditutupi duri-duri (spinula) kecil, tidak mempunyai sirip pektoral, dan lubang hidung (nasal) yang menonjol. Tubuhnya memiliki warna dan pola yang beraneka ragam, oleh karenanya ikan ini juga banyak dijadikan ikan ikas.. Baca entri selengkapnya »





Mencari Sang Pangeran Kodok

4 06 2010

“Jangan dikira kami keluar malam tanpa ada tujuan… Bawa senter atau headlamp, wara wiri di tempat berair en ngeker-ngeker di semak-semak sepanjang perairan tersebut!! Kami mencari sesuatu yang amat sangat berarti bagi kami…….. Kami mencari sang pangeran kodok…….”

Itulah sepenggalan kalimat yang, saya dan teman-teman lain (atau mungkin saya saja kali ya??) yang aktif di bagian herpetology di Museum Zoologi, selalu dengungkan di hati masing-masing saat akan berangkat menyusuri sungai, bandar atau kali – mencari hewan kecil, berkaki empat, berkulit licin atau kadang berkutil (kalau kurang beruntung), dan aktifnya di malam hari—AMPHIBIA aka ANURA. Baca entri selengkapnya »





Mengenal Harimau Lebih Dekat

4 06 2010

Harimau merupakan hewan karnivora teresterial terbesar dari mamalia di Asia. Hewan ini adalah pemangsa khusus kelompok herbivora. Harimau tidak pernah ditemukan jauh dari air, namun memperlihatkan adaptasi yang besar terhadap tempat hidup yang memiliki iklim yang berbeda-beda, mulai dari hutan kayu cemara yang beriklim sedang sampai hutan tropis dan hutan bakau, dan di daerah-daerah seperti ini harimau mencapai populasi tertinggi. Keragaman jenis dan biomassa terbesar di Asia terdapat di daerah dimana tanah berumput dan hutan membentuk suatu mosaik serta adanya tumpang tindih berbagai jenis tumbuhan. Sebenarnya ada delapan subspesies harimau di dunia ini yaitu: Baca entri selengkapnya »





Istana Semut

4 06 2010

Keterangan Gambar
1. Sistem pertahanan udara : Saat musuh terbesar semut, yakni burung, mendekati sarang, sebagian prajurit mengarahkan perut mereka ke atas di lubang sarang dan menyemprotkan asam ke arah burung.
2. Rumah kaca : Dalam ruangan yang menghadap ke selatan ini, telur dari semut ratu matang. Suhu ruangan ini tetap pada 38oC.
3. Pintu masuk dan pintu samping : Pintu-pintu masuk ini dijaga semut penjaga pintu. Pada saat bahaya, mereka menutup pintu dengan kepala mereka yang rata. Kalau ingin masuk melalui pintu, penghuni lain koloni mengetuk kepala semut penjaga pintu dengan antena dalam irama khusus, dan semut penjaga pintu pun membuka pintu. Jika mereka lupa irama ini, penjaga langsung membunuh mereka.
4. Ruang siap pakai : Jika menemukan sarang lama saat membangun sarang, semut juga meng-gunakan ruangan sarang tua yang masih bertahan bentuknya. Jadi, mereka menghemat banyak waktu dalam merampungkan struktur sarang.
5. Makam penyimpanan : Dalam ruangan ini semut menaruh bangkai semut dan gabah tak ter-makan yang mereka kumpulkan. Baca entri selengkapnya »





Welcome to the Ant World

31 05 2010

Semua kita tentu mengenal semut! Kita bisa menemukan serangga ini dimana-mana; di meja makan, di dapur, di halaman rumah, di kebun, di hutan dan pada seluruh kawasan terrestrial kita bisa menemukan serangga ini.

Semut merupakan serangga yang bersifat sosial. Hal ini ditandai dengan; membentuk suatu koloni, adanya kerjasama pada koloni dalam merawat individu muda, terdapatnya generasi yang tumpang tindih dan adanya pembagian sistem kasta (Ratu, Pejantan, Pekerja/Minor worker dan Tentara/Major worker).

Ciri-ciri dari semut diantaranya; tubuh terdiri dari tiga bagian, memiliki sepasang antena, antena dengan tipe genikulat, memiliki tiga pasang kaki, bagian antara thoraks dan abdomen mengalami penyempitan yang disebut petiole dan mensekresikan asam format.

Semut memiliki berbagai peranan yang positif dan negatif bagi kehidupan manusia. Peranan semut yang bersifat positif diantaranya adalah; sebagai predator, pengurai atau detritus, bioindikator dari kondisi hutan, sebagai agen pemencar tumbuhan dan merupakan bagian yang sangat penting dari keanekaragaman hayati. Baca entri selengkapnya »