Istana Semut

4 06 2010

Keterangan Gambar
1. Sistem pertahanan udara : Saat musuh terbesar semut, yakni burung, mendekati sarang, sebagian prajurit mengarahkan perut mereka ke atas di lubang sarang dan menyemprotkan asam ke arah burung.
2. Rumah kaca : Dalam ruangan yang menghadap ke selatan ini, telur dari semut ratu matang. Suhu ruangan ini tetap pada 38oC.
3. Pintu masuk dan pintu samping : Pintu-pintu masuk ini dijaga semut penjaga pintu. Pada saat bahaya, mereka menutup pintu dengan kepala mereka yang rata. Kalau ingin masuk melalui pintu, penghuni lain koloni mengetuk kepala semut penjaga pintu dengan antena dalam irama khusus, dan semut penjaga pintu pun membuka pintu. Jika mereka lupa irama ini, penjaga langsung membunuh mereka.
4. Ruang siap pakai : Jika menemukan sarang lama saat membangun sarang, semut juga meng-gunakan ruangan sarang tua yang masih bertahan bentuknya. Jadi, mereka menghemat banyak waktu dalam merampungkan struktur sarang.
5. Makam penyimpanan : Dalam ruangan ini semut menaruh bangkai semut dan gabah tak ter-makan yang mereka kumpulkan. Baca entri selengkapnya »





Welcome to the Ant World

31 05 2010

Semua kita tentu mengenal semut! Kita bisa menemukan serangga ini dimana-mana; di meja makan, di dapur, di halaman rumah, di kebun, di hutan dan pada seluruh kawasan terrestrial kita bisa menemukan serangga ini.

Semut merupakan serangga yang bersifat sosial. Hal ini ditandai dengan; membentuk suatu koloni, adanya kerjasama pada koloni dalam merawat individu muda, terdapatnya generasi yang tumpang tindih dan adanya pembagian sistem kasta (Ratu, Pejantan, Pekerja/Minor worker dan Tentara/Major worker).

Ciri-ciri dari semut diantaranya; tubuh terdiri dari tiga bagian, memiliki sepasang antena, antena dengan tipe genikulat, memiliki tiga pasang kaki, bagian antara thoraks dan abdomen mengalami penyempitan yang disebut petiole dan mensekresikan asam format.

Semut memiliki berbagai peranan yang positif dan negatif bagi kehidupan manusia. Peranan semut yang bersifat positif diantaranya adalah; sebagai predator, pengurai atau detritus, bioindikator dari kondisi hutan, sebagai agen pemencar tumbuhan dan merupakan bagian yang sangat penting dari keanekaragaman hayati. Baca entri selengkapnya »